Kotoran berwarna kekuningan mungkin merupakan hasil dari masalah seperti infeksi usus, pencernaan yang buruk, penyakit celiac atau karena diet tinggi lemak.
Mengamati warna, bentuk, dan bau tinja adalah penting dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan, karena mereka berubah sesuai dengan bagaimana usus dan organ-organ lain bekerja.
Berikut ini adalah penyebab utama munculnya kotoran berwarna kekuningan.
1. Diet kaya lemak
Makan terlalu banyak lemak menghambat pencernaan dan mempercepat transit usus, terutama pada orang yang makan diet seimbang.
Apa yang harus dilakukan: Mengurangi jumlah lemak dan makanan olahan dari diet akan membantu mengatur warna tinja, yang seharusnya membaik setelah 2 atau 3 hari. Namun, jika masalah tetap ada lagi, penyebab lain harus diselidiki.
2. Infeksi usus
Memiliki infeksi usus menyebabkan gejala seperti sakit perut dan diare, dan itu umum untuk kotoran tampak kekuningan karena usus tidak punya waktu untuk menyerap lemak dari makanan. Penyebab utama masalah ini adalah bakteri E. coli, jadi periksa gejalanya di sini.
Yang harus dilakukan: Minum banyak air dan konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti buah yang dimasak atau dipanggang, nasi putih matang, ikan dan daging putih, hindari daging merah dan makanan olahan.
3. Masalah Hati atau Kandung Empedu
Penyakit seperti hepatitis, sirosis atau batu di kandung empedu menyebabkan lebih sedikit empedu untuk mencapai usus, yang merupakan zat yang bertanggung jawab untuk membantu pencernaan lemak. Selain mengubah warna kotoran, penyakit ini juga sering menimbulkan gejala sakit perut dan menguningnya kulit dan mata.
Apa yang harus dilakukan: Di hadapan gejala-gejala ini, seseorang harus mencari dokter untuk mengkonfirmasi diagnosis dan memulai pengobatan yang tepat.
4. Masalah Pankreas
Perubahan pankreas menyebabkan pencernaan yang buruk, membuat tinja keputihan atau kekuningan, serta menyebabkan mereka mengapung dan terlihat berbusa. Masalah utama yang mempengaruhi organ ini adalah pankreatitis, kanker pankreas, fibrosis kistik atau obstruksi saluran pankreas.
Apa yang harus dilakukan: Dengan adanya perubahan ini, terutama jika disertai dengan sakit perut, mual dan kurangnya apatit, seseorang harus mencari dokter untuk mengkonfirmasi diagnosis dan memulai pengobatan yang tepat.
5. Giardiasis
Giardiasis adalah penyakit usus yang disebabkan oleh parasit Giardia dan menyebabkan gejala seperti diare dengan feses kekuningan, mual, sakit kepala, demam rendah, dan penurunan berat badan.
Apa yang harus dilakukan: Di hadapan gejala-gejala ini, seseorang harus mencari dokter dan melakukan tes feses untuk mengkonfirmasi keberadaan parasit di usus dan memulai pengobatan yang tepat, yang biasanya dilakukan dengan antibiotik.
6. Penyakit Celiac
Penyakit celiac adalah intoleransi terhadap gluten yang menyebabkan iritasi dan malabsorpsi usus ketika pasien mengkonsumsi makanan dengan gandum, rye, atau barley, yang menyebabkan peningkatan lemak di tinja.
Apa yang harus dilakukan: Penting untuk mencari dokter untuk mengkonfirmasi diagnosis penyakit dan memulai diet bebas gluten. Lihat semua gejala penyakit ini di sini.
7. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat penurun berat badan yang bekerja dengan mengurangi penyerapan lemak di usus, seperti Xenical dan Biofit, juga menyebabkan perubahan warna tinja dan meningkatkan transit usus.
Apa yang harus dilakukan: Jika obat-obatan ini belum direkomendasikan oleh dokter Anda, Anda harus berhenti menggunakannya dan menjadwalkan konsultasi medis untuk mendapatkan saran tentang penggunaan obat yang benar.
Apa yang terbuat dari kotoran?
Sebagian besar tinja terdiri dari air, dan dalam jumlah yang lebih sedikit adalah bakteri dari flora usus, cairan yang membantu mencerna makanan, seperti empedu, dan sisa makanan yang belum dicerna atau diserap, seperti serat, biji-bijian, dan biji-bijian.
Dengan demikian, perubahan dalam diet, penggunaan obat-obatan atau adanya beberapa masalah usus dapat menyebabkan pencernaan yang buruk, menyebabkan lemak dalam makanan tidak terserap, yang mengubah warna tinja menjadi kuning.
Cari tahu apa yang menyebabkan setiap perubahan warna pada tinja.